perkembangan koperasi

Kalian tahu tidak sih bagaimana perkembangan koperasi saat ini?
hmm..
Koperasi di Indonesia saat ini memang sedang mengalami pasang surut.
Namun dari data yang saya dapatkan tidak sedikit pula koperasi yang semakin berkembang di berbagai wilayah di Indonesia .
Di bawah ini ada artikel yang saya dapatkan yang mungkin dapat memberikan informasi untuk perkembangan koperasi di Indonesia dan perkembangannya.



Perkembangan jumlah Koperasi Indonesia selama tahun 2008. Dalam 1 tahun terakhir jumlah Koperasi Indonesia bertambah 126 unit. Rincianya adalah Koperasi Indonesia dengan status primer bertambah 119 unit dan Koperasi Indonesia yang berstatus sekunder bertambah 7 unit.

sedikit memang untuk ukuran Koperasi Indonesia, tetapi coba simak. total Koperasi Indonesia primer tingkat nasional mencapai 873 unit dan Koperasi Indonesia sekunder menjadi 165 unit. Sedangkan total Koperasi Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 149.793 Koperasi, jumlah yang tidak sedikit. Secara Jumlah Koperasi Indonesia memang cukup fenomenal tetapi secara kualitas masih jauh dibawah usaha2 kapitalis apalagi jika dibandingkan dengan International Coorperation.


Selain itu, dari hasil klasifikasi dan peringkatan, jumlah Koperasi Indonesia berkualitas di tahun 2008 mencapai 42.267 Koperasi Indonesia.

Tahun 2007 sebanyak 41.381 Koperasi Indonesia yang berkualitas sehingga terjadi peningkatan Koperasi Indonesia berkualitas sebanyak 886 Koperasi Indonesia.
Selama tahun 2008 Kemenkop dan UKM telah menyeleksi 3.866 Koperasi Indonesia yang memenuhi persyaratan untuk diumumkan dalam berita negara.

Anggaran APBN tahun 2008 Kemenkop dan UKM sebesar Rp 1,098 triliun telah direaliasikan sebesar Rp 940,95 miliar (85,65 %) sehingga Sisa lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) senilai Rp 157,31 miliar terdiri dari penghematan Rp 60,3 miliar dan lain-lain Rp 97,01 miliar.

Nah, menurut saya,  jadi dapat disimpulkan bahwa Koperasi di Indonesia pada tahun 2008 mengalami perkembangan yang lumayan. Lumayan dalam artian banyak yang berkembang dan bertambah namun tetap sedikit kontribusinya pada pendapatan negara.

terima kasih..


jika aku menjadi pemimpin

Pemimpin adalah sebuah tanggung jawab besar dan tidak semua orang dapat mengemban tugas sebagai pemimpin kecuali mempunyai kemauan dan kerja keras serta rasa tanggung jawab yang tinggi. Kepemimpinan dapat dipupuk sejak dini agar terus dapat berakar hingga kelak nanti.

Dalam perkoperasian, seorang pemimpin juga sangat dibutuhkan untuk mengatur kegiatan dan sunber daya yang ada. Seorang pemimpin harus memiliki kriteria yang kuat.

Jika saya menjadi seorang pemimpin dalam koperasi maka saya sudah seharusnya mengetahui dan mempelajari apa itu koperasi, tujuan, fungsi dan strukturnya. yang dimana semua pembelajaran itu didapat lewat proses belajar dari teori maupun pengalaman.

Seorang pemimpin yang baik juga hendaknya aktif dan kritis dalam kehidupan roda perkoperasian. Karena seperti yang kita ketahui bahwa perkoperasian sudah menjadi permasalahan umum di negeri ini. Contohnya keterbatasan dana, peng-administrasi-an yang tidak memenuhi standar, banyaknya persaingan di bidang usaha lain, "negative thinking" dari masyarakat. Saya sebagai pemimpin harus dapat berusaha untuk memperbaiki kinerja dan mendapatkan solusi dan pemecahan dari permasalahan-permasalahan tersebut.

Salah satunya yang dapat saya lakukan adalah dengan meningkatkan partisipasi anggota dengan lebih mendekatkan diri dengan anggota dan meningkatkan komunikasi. Dibutuhkan juga bantuan dan partisipasi dari pihak kedua atau pihak dalam perkoperasian. Misalnya, pihak manajemen yang memerlukan berbagai informasi yang berasal dari anggota, khususnya informasi tentang kebutuhan dan kepentingan anggota. Informasi ini hanya akan diperoleh jika partisipasi dalam koperasi berjalan baik.

Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kerjasama dengan bidang usaha lain agar dapat meningkatkan kinerja koperasi dan pemanfaatan sumber daya untuk mendukung produktifitas koperasi.

Diperlukannya suatu manajemen dalam pelaksanaan koperasi, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Manajemen koperasi sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan yang tetap tak terlepas dari partisipasi anggota.

Apabila seluruh kegiatan koperasi berjalan teratur dan telah adanya pembagian tugas yang baik dan benar maka dasar manajemen koperasi sudah berjalan baik, tinggal melanjutkannya hingga pengambilan keputusan yang tepat dalam mempertahankan dan membangun koperasi.


Mungkin ini hanya sebagian teori yang dapat saya realisasikan apabila saya terpilih menjadi pemimpin sebuah koperasi.




permasalahan dan pemecahan dalam koperasi

I. PERSOALAN DAN PEMECAHAN MASALAH YANG DIHADAPI KOPERASI INDONESIA SAAT INI

v Permasalahan Koperasi

Ø Permasalahan Internal

· Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas;

· Pengurus koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini menimbulkan akibat bahwa focus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan;

· Bahwa ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya;

· Oleh karena terbatasnya dana maka tidak dilakukan usaha pemeliharaan fasilitas (mesin-mesin), padahal teknologi berkembang pesat; hal ini mengakibatkan harga pokok yang relative tinggi sehingga mengurangi kekuatan bersaing koperasi;

· Administrasi kegiatan-kegiatan belum memenuhi standar tertentu sehingga menyediakan data untuk pengambilan keputusan tidak lengkap; demikian pula data statistis kebanyakan kurang memenuhi kebutuhan;

· Kebanyakan anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi di lain pihak anggota banyak berhutang kepada koperasi;

· Dengan modal usaha yang relative kecil maka volume usaha terbatas; akan tetapi bila ingin memperbesar volume kegiatan, keterampilan yang dimiliki tidak mampu menanggulangi usaha besar-besaran; juga karena insentif rendah sehingga orang tidak tergerak hatinya menjalankan usaha besar yang kompleks.

Ø Permasalahan Eksternal

· Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi;

· Karena dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa mencari sendiri.

· Tanggapan masyarakat sendiri terhadap koperasi; karena kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa adanya pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan pada masyarakat tentang pengelolaan koperasi;

· Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarangtidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.

Persoalan-persoalan yang dihadapi koperasi kiranya menjadi relative lebih akut, kronis, lebih berat oleh karena beberapa sebab :

1. Kenyataan bahwa pengurus atau anggota koperasi sudah terbiasa dengan system penjatahan sehingga mereka dahulu hanya tinggal berproduksi, bahan mentah tersedia, pemasaran sudah ada salurannya, juga karena sifat pasar “sellers market” berhubungan dengan pemerintah dalam melaksanakan politik. Sekarang system ekonomi terbuka dengan cirri khas : “persaingan”. Kiranya diperlukan penyesuaian diri dan ini memakan waktu cukup lama.

2. Para anggota dan pengurus mungkin kurang pengetahuan/skills dalam manajemen. Harus ada minat untuk memperkembangkan diri menghayati persoalan-persoalan yang dihadapi.

3. Oleh karena pemikiran yang sempit timbul usaha “manipulasi” tertentu, misalnya dalam hal alokasi order/ tugas-tugas karena kecilnya “kesempatan yang ada” maka orang cenderung untuk memanfaatkan sesuatu untuk dirinya terlebih dahulu.

4. Pentingnya rasa kesetiaan (loyalitas) anggota; tetapi karena anggota berusaha secara individual (tak percaya lagi kepada koperasi) tidak ada waktu untuk berkomunikasi, tidak ada pemberian dan penerimaan informasi, tidak ada tujuan yang harmonis antara anggota dan koperasi dan seterusnya, sehingga persoalan yang dihadapi koperasi dapat menghambat perkembangan koperasi.


v Pemecahan Masalah Koperasi

1) . Partisipasi Anggota

Partisipasi merupakan factor yang paling penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan koperasi. Dalam koperasi, semua program manajemen harus memperoleh dukungan dari anggota. Pihak manajemen memerlukan berbagai informasi yang berasal dari anggota, khususnya informasi tentang kebutuhan dan kepentingan anggota. Informasi ini hanya akan diperoleh jika partisipasi dalam koperasi berjalan baik.

Peningkatan partisipasi akan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab serta semangat dan kegairahan kerja. Tanpa partisipasi, anggota koperasi tidak akan dapat bekerja secara efisien dan efektif.

Suatu koperasi bisa berhasil dalam kompetisi jika seluruh anggota dapat memanfaatkan kemampuannya masing-masing dan bekerjasama untuk suatu tujuan yang akan dicapai.

2) Perhatian Pemerintah

Dengan adanya perhatian pemerintah secara penuh terhadap koperasi terutama dalam bantuan dana. Perhatian pemerintah dalam mengawasi perkembangan-perkembangan koperasi di Indonesia serta memberikan penyuluhan dan pendidikan yang baik bagi anggota dan pengurus koperasi.

Pemerintah untuk tidak bersifat sangat mencampuri kehidupan koperasi yang terutama bersifat menghambat perkembangan koperasi.

3) Manajemen Koperasi

Diperlukannya suatu manajemen dalam pelaksanaan koperasi, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Manajemen koperasi sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan yang tetap tak terlepas dari partisipasi anggota.

Apabila seluruh kegiatan koperasi berjalan teratur dan telah adanya pembagian tugas yang baik dan benar maka dasar manajemen koperasi sudah berjalan baik, tinggal melanjutkannya hingga pengambilan keputusan yang tepat dalam mempertahankan dan membangun koperasi.

Sumber :

Reksohadiprodjo, Sukanto, Manajemen Koperasi, Edisi 3, Yogyakarta,1989.