Peranan koperasi ini sangatlah penting dalam masyarakat sekarang yang susah mendapatkan pekerjaan untuk melakukan UMKM. Bahkan pemerintah juga ikut serta dalam hal UMKM jusuf kala pun mengatakan Cintailah Produk produk negara sendiri,dengan cinta produk produk dalam negeri ini memberiakan pangsa pasar yang sangat luas dalam memasarkan hasil UMKM. Koperasi juga ikut serta dalam melakukan pembangunan khususnya didesa desa yang masyarakatnya masih menengah kebawah. Banyak petani petani,nelayan melakukan UMKM dengan Koperasi dan hasilnya sudah banyak UMKM yang menjadi maju bahkan mengirimkan hasil usahanya ke luar negeri. Intinya kontribusi koperasi sangatlah mendukung UMKM di Indoinesia.
Namun masih banyak orang Indonesia yang meremehkan koperasi, padahal koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi system perekonomian Indonesia. Kurangnya kontribusi koperasi dapat dilihat dari catatan kementrian koperasi dan ukm pada tahun 2005 tahun 2004 lebih rendah dibandingkan di tahun 2003. Kontribusi Koperasi dalam PDB hanya mencapai 5 persen, sementara BUMN 25 persen dan BUMS 70 Persen. Fakta ini memberikan bukti bahwa koperasi tidak cukup mampu memberdayakan masyarakat.
Pemerintah harusnya lebih menaruh simpatik dan perhatiannya pada koperasi dan berusaha untuk mendorongnya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas juga memberikan peluang kesempatan berusaha serta menjamin kepastian usahanya agar koperasi dapat menghadapi tantangan utama yang ditimbulkan oleh pesatnya perkembangan globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan bersamaan dengan cepatnya tingkat kemajuan teknologi.
Padahal Kontribusi koperasi terhadap perkembangan UMKM sangatlah penting karena hal ini dapat menyumbang sebagian besar jalannya perekonomian Indonesia dimana ketika terjadi krisis yang melanda di Indonesia. Dan juga koperasi merupakan upaya karakterisasi masyarakat yang lebih berpihak pada ekonomi berbasis kerakyatan (grass root economics). Kongkretnya, kepedulian tersebut berupa pendampingan baik organisasional maupun manajerial.
Kontribusi UMKM terhadap PDB nasional meningkat dibandingkan dengan tahun 2006. Pada 2007, dari total PDB nasional yang mencapai angka Rp 3.957,4 triliun, UMKM menyumbangkan sebesar Rp 2.121,3 triliun. Angka ini naik dari total PDB yang disumbangkan UMKM pada 2006 sebesar Rp 1.786,2 triliun. Peran sektor UMKM dalam menyerap tenaga kerja juga sangat signifikan. Selama 2004, sektor ini mampu menyerap hampir 97 persen tenaga kerja yang tersedia. Dan, pada 2009 pertumbuhan UMKM mencapai 10 persen. Ini disebabkan oleh tingginya pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat krisis keuangan global yang membuat para pekerja beralih profesi menjadi wirausahawan. Sedemikian penting peran UMKM dalam perkembangan perekomomian nasional, namun sektor ini masih memiliki kendala dari permodalan, legalitas, sumber daya manusia (SDM), dan rendahnya produktivitas. Rendahnya akses para pengusaha UMKM pada lembaga pembiayaan formal membuat mereka masih kesulitan mencari sumber pembiayaan untuk menjamin kelangsungan usaha. Banyaknya peraturan dan ketatnya syarat penjaminan mempersulit para pengusaha untuk mendapatkan permodalan dengan mudah.
KONTRIBUSI KOPERASI TERHADAP UMKM
Countdown to Christmas. Let God guide you
you say : "it's impossible"
God says : "all things are possible"
(lukas 18:27) : Petrus berkata: "Kami ini telah meninggalkan segala kepunyaan kami dan mengikut Engkau"
you say : i'm too tired"
God says : "I will give you rest"
(matius 11:28-30) : 28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan padamu. 29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 30 Sebab kuk yang kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan".
you say : "i can't go on"
God says : "My grace is sufficient"
(2 korintus 12:9) : Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelamahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka Aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
you say : "i can't figure things out"
God says : "I will direct your step"
(mazmur 3:5-6) : 5 Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. S e l a 6 Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab Tuhan menopang aku.
you say : "i can't do it"
God says : "You can do all things"
(filipi 4:13) : Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
you say : "i'm not able"
God says : "i am able"
(2 korintus 9:8) : Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Semangan Natal telah menanti dan kedatangan-Nya ditunggu oleh semua umat-Nya yang percaya pada-Nya. Amin.
apa itu schizophrenia..??
Mungkin kata-kata ini masih asing di telinga anda. namun dari data yang saya dapatkan dari buletin gereja Kritus Cibinong dikatakan bahwa definisi pasti tentang schizophrenia masih simpang siur di antara para peneliti medis, banyak bukti makin menguatkan bahwa schizophrenia adalah sejenis gangguan terhadap fungsi otak. Di antaranya termasuk perubahan kimiawi otak, perubahan dalam struktur otak dan faktor-faktor genetis.
Tanda-tanda awal peringatan awal :
1. sulit tidur, waktu bangun yang tidak biasa, baik siang maupun malam hari.
2. melarikan diri dari kehidupan sosial.
3. tidak fokus terhadap pikiran.
4. sikap permusuhan, curiga dan ketakutan tanpa alasan.
5. reaksi emosional yang tidak wajar.
6. pandangan kosong dan tak wajar.
7. tersenyum dan merasakan hal-hal yang berbeda.
8. selalu halusinasi.
9. dalam hal ekstrim sering melikai orang lain dan diri sendiri.
Menurut kesimpulan saya, penyebab pada umumnya oleh depresi berat yang berkepanjangan sehingga mempengaruhi mental penderita. Perawatan bagi penderita schizophrenia selain dari pemberian obat-obatan penenang juga dilakukan konseling. sebaiknya pasien selalu ditemani dan diberikan penghiburan oleh pihak keluarga. Bila terlihat tanda-tanda yang lebih serius, pasien hendaknya dibawa ke rumah sakit jiwa.
Semoga informasi ini dapat banyak berguna.
perkembangan koperasi
sedikit memang untuk ukuran Koperasi Indonesia, tetapi coba simak. total Koperasi Indonesia primer tingkat nasional mencapai 873 unit dan Koperasi Indonesia sekunder menjadi 165 unit. Sedangkan total Koperasi Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 149.793 Koperasi, jumlah yang tidak sedikit. Secara Jumlah Koperasi Indonesia memang cukup fenomenal tetapi secara kualitas masih jauh dibawah usaha2 kapitalis apalagi jika dibandingkan dengan International Coorperation.
Selain itu, dari hasil klasifikasi dan peringkatan, jumlah Koperasi Indonesia berkualitas di tahun 2008 mencapai 42.267 Koperasi Indonesia.
Tahun 2007 sebanyak 41.381 Koperasi Indonesia yang berkualitas sehingga terjadi peningkatan Koperasi Indonesia berkualitas sebanyak 886 Koperasi Indonesia.
Anggaran APBN tahun 2008 Kemenkop dan UKM sebesar Rp 1,098 triliun telah direaliasikan sebesar Rp 940,95 miliar (85,65 %) sehingga Sisa lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) senilai Rp 157,31 miliar terdiri dari penghematan Rp 60,3 miliar dan lain-lain Rp 97,01 miliar.
jika aku menjadi pemimpin
Pemimpin adalah sebuah tanggung jawab besar dan tidak semua orang dapat mengemban tugas sebagai pemimpin kecuali mempunyai kemauan dan kerja keras serta rasa tanggung jawab yang tinggi. Kepemimpinan dapat dipupuk sejak dini agar terus dapat berakar hingga kelak nanti.
Dalam perkoperasian, seorang pemimpin juga sangat dibutuhkan untuk mengatur kegiatan dan sunber daya yang ada. Seorang pemimpin harus memiliki kriteria yang kuat.
Jika saya menjadi seorang pemimpin dalam koperasi maka saya sudah seharusnya mengetahui dan mempelajari apa itu koperasi, tujuan, fungsi dan strukturnya. yang dimana semua pembelajaran itu didapat lewat proses belajar dari teori maupun pengalaman.
Seorang pemimpin yang baik juga hendaknya aktif dan kritis dalam kehidupan roda perkoperasian. Karena seperti yang kita ketahui bahwa perkoperasian sudah menjadi permasalahan umum di negeri ini. Contohnya keterbatasan dana, peng-administrasi-an yang tidak memenuhi standar, banyaknya persaingan di bidang usaha lain, "negative thinking" dari masyarakat. Saya sebagai pemimpin harus dapat berusaha untuk memperbaiki kinerja dan mendapatkan solusi dan pemecahan dari permasalahan-permasalahan tersebut.
Salah satunya yang dapat saya lakukan adalah dengan meningkatkan partisipasi anggota dengan lebih mendekatkan diri dengan anggota dan meningkatkan komunikasi. Dibutuhkan juga bantuan dan partisipasi dari pihak kedua atau pihak dalam perkoperasian. Misalnya, pihak manajemen yang memerlukan berbagai informasi yang berasal dari anggota, khususnya informasi tentang kebutuhan dan kepentingan anggota. Informasi ini hanya akan diperoleh jika partisipasi dalam koperasi berjalan baik.
Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kerjasama dengan bidang usaha lain agar dapat meningkatkan kinerja koperasi dan pemanfaatan sumber daya untuk mendukung produktifitas koperasi.
Diperlukannya suatu manajemen dalam pelaksanaan koperasi, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Manajemen koperasi sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan yang tetap tak terlepas dari partisipasi anggota.
Apabila seluruh kegiatan koperasi berjalan teratur dan telah adanya pembagian tugas yang baik dan benar maka dasar manajemen koperasi sudah berjalan baik, tinggal melanjutkannya hingga pengambilan keputusan yang tepat dalam mempertahankan dan membangun koperasi.
Mungkin ini hanya sebagian teori yang dapat saya realisasikan apabila saya terpilih menjadi pemimpin sebuah koperasi.
permasalahan dan pemecahan dalam koperasi
I. PERSOALAN DAN PEMECAHAN MASALAH YANG DIHADAPI KOPERASI INDONESIA SAAT INI
v Permasalahan Koperasi
Ø Permasalahan Internal
· Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas;
· Pengurus koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini menimbulkan akibat bahwa focus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan;
· Bahwa ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya;
· Oleh karena terbatasnya dana maka tidak dilakukan usaha pemeliharaan fasilitas (mesin-mesin), padahal teknologi berkembang pesat; hal ini mengakibatkan harga pokok yang relative tinggi sehingga mengurangi kekuatan bersaing koperasi;
· Administrasi kegiatan-kegiatan belum memenuhi standar tertentu sehingga menyediakan data untuk pengambilan keputusan tidak lengkap; demikian pula data statistis kebanyakan kurang memenuhi kebutuhan;
· Kebanyakan anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi di lain pihak anggota banyak berhutang kepada koperasi;
· Dengan modal usaha yang relative kecil maka volume usaha terbatas; akan tetapi bila ingin memperbesar volume kegiatan, keterampilan yang dimiliki tidak mampu menanggulangi usaha besar-besaran; juga karena insentif rendah sehingga orang tidak tergerak hatinya menjalankan usaha besar yang kompleks.
Ø Permasalahan Eksternal
· Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi;
· Karena dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa mencari sendiri.
· Tanggapan masyarakat sendiri terhadap koperasi; karena kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa adanya pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan pada masyarakat tentang pengelolaan koperasi;
· Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarangtidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.
Persoalan-persoalan yang dihadapi koperasi kiranya menjadi relative lebih akut, kronis, lebih berat oleh karena beberapa sebab :
1. Kenyataan bahwa pengurus atau anggota koperasi sudah terbiasa dengan system penjatahan sehingga mereka dahulu hanya tinggal berproduksi, bahan mentah tersedia, pemasaran sudah ada salurannya, juga karena sifat pasar “sellers market” berhubungan dengan pemerintah dalam melaksanakan politik. Sekarang system ekonomi terbuka dengan cirri khas : “persaingan”. Kiranya diperlukan penyesuaian diri dan ini memakan waktu cukup lama.
2. Para anggota dan pengurus mungkin kurang pengetahuan/skills dalam manajemen. Harus ada minat untuk memperkembangkan diri menghayati persoalan-persoalan yang dihadapi.
3. Oleh karena pemikiran yang sempit timbul usaha “manipulasi” tertentu, misalnya dalam hal alokasi order/ tugas-tugas karena kecilnya “kesempatan yang ada” maka orang cenderung untuk memanfaatkan sesuatu untuk dirinya terlebih dahulu.
4. Pentingnya rasa kesetiaan (loyalitas) anggota; tetapi karena anggota berusaha secara individual (tak percaya lagi kepada koperasi) tidak ada waktu untuk berkomunikasi, tidak ada pemberian dan penerimaan informasi, tidak ada tujuan yang harmonis antara anggota dan koperasi dan seterusnya, sehingga persoalan yang dihadapi koperasi dapat menghambat perkembangan koperasi.
v Pemecahan Masalah Koperasi
1) . Partisipasi Anggota
Partisipasi merupakan factor yang paling penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan koperasi. Dalam koperasi, semua program manajemen harus memperoleh dukungan dari anggota. Pihak manajemen memerlukan berbagai informasi yang berasal dari anggota, khususnya informasi tentang kebutuhan dan kepentingan anggota. Informasi ini hanya akan diperoleh jika partisipasi dalam koperasi berjalan baik.
Peningkatan partisipasi akan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab serta semangat dan kegairahan kerja. Tanpa partisipasi, anggota koperasi tidak akan dapat bekerja secara efisien dan efektif.
Suatu koperasi bisa berhasil dalam kompetisi jika seluruh anggota dapat memanfaatkan kemampuannya masing-masing dan bekerjasama untuk suatu tujuan yang akan dicapai.
2) Perhatian Pemerintah
Dengan adanya perhatian pemerintah secara penuh terhadap koperasi terutama dalam bantuan dana. Perhatian pemerintah dalam mengawasi perkembangan-perkembangan koperasi di Indonesia serta memberikan penyuluhan dan pendidikan yang baik bagi anggota dan pengurus koperasi.
Pemerintah untuk tidak bersifat sangat mencampuri kehidupan koperasi yang terutama bersifat menghambat perkembangan koperasi.
3) Manajemen Koperasi
Diperlukannya suatu manajemen dalam pelaksanaan koperasi, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Manajemen koperasi sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan yang tetap tak terlepas dari partisipasi anggota.
Apabila seluruh kegiatan koperasi berjalan teratur dan telah adanya pembagian tugas yang baik dan benar maka dasar manajemen koperasi sudah berjalan baik, tinggal melanjutkannya hingga pengambilan keputusan yang tepat dalam mempertahankan dan membangun koperasi.
Sumber :
Reksohadiprodjo, Sukanto, Manajemen Koperasi, Edisi 3, Yogyakarta,1989.
Label: Ekonomi Koperasi